7 Days in Entebbe merupakan film drama sejarah kriminal Amerika yang terinspirasi oleh kejadian kasatmata pada tahun 1976 di Entebbe. Dialog, kejadian tertentu, dan tokoh yang ada di dalam film ini dibentuk untuk tujuan dramatisasi.
Judul orisinil film ini ialah Entebbe. Film ini disutradarai oleh José Padilha dan ditulis oleh Gregory Burke. Film ini rilis di Amerika Serikat pada 16 Maret 2018, di Inggris pada 11 Mei, dan di Indonesia pada 4 April 2018. Film 7 Days in Ettebe dibintangi oleh Rosamund Pike, Daniel Brühl, Eddie Marsan, Kamil Lemieszweski, Nonso Anozie, Lior Ashkenazi, Natalie Stone, Vincent Riotta, dan lain-lain.
7 Days in Entebbe dimulai dengan adegan tarian teaterikal dengan goresan pena di layar:
Tahun 1947, negara Israel diakui oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dengan segera warga Palestina memulai pertempuran untuk mengembalikan tanah mereka. Mereke disatukan oleh kelompok revolusi sayap kiri dari seluruh dunia. Bersama mereka melancarkan serangan terhadap warga sipil Israel. Mereka menyebut diri mereka Freedom Fighters (Pejuang Kemerdekaan), warga Israel menyebut mereka Teroris.
Sebuah pesawat dari Tel Aviv menuju Paris melewati Athena, Yunani, dibajak dua orang Palestina dan dua teroris Jerman. Pesawat yang berisi ratusan penumpang tersebut dipaksa mendarat di Entebbe, Uganda. Para pembajak meminta tebusan uang sebanyak $5 juta dan meminta untuk membebaskan 53 orang dan pro-militan Palestina. 40 dari mereka berada di penjara Israel.
Pesawat dibajak selama 7 hari, dari hari ahad tanggal 27 Juni 1976 hingga hari Sabtu 3 Juli 1976. Para pembajak menilik semua paspor penumpang. Dan mereka yang berpaspor Israel dipisahkan.
Salah satu penumpang perempuan mengaku sedang hamil dan keguguran. Sudah menjadi hukum bagi para pembajak tersebut bahwa dalam penyanderaan mereka tak akan menyakiti siapapun. Tanpa melihat kebenarannya, mereka membiarkan perempuan itu keluar pesawat untuk mencari daerah kesehatan terdekat.Ternyata perempuan tersebut berpura-pura hami dan keguguran. Faktanya ia baik-baik saja. Kemudian perempuan itu mengadukan apa yang telah terjadi pada pemerintah setempat.
Penyanderaan tersebut sangat erat hubungannya dengan politik. Para pembajak hanya menargetkan orang-orang Israel dan menukar dengan orang-orang Palestina yang mereka tahan.
Pemerintah Pelestina dibawah Perdana Menteri Yitzhak Rabin (Lior Ashkenazie) dan Pemerintah Israel Fasis dibawah pimpinan Shimon Peres (Eddie Marsan) bernegosiasi demi keselamatan para sandera. Negosiasi antara mereka telah diambil, dan para tentara Israel dikirim untuk menyerang para pembajak dan menyelematkan ratusan sandera.
Seperti yang saya ketahui sedikit sekali wacana perang di Palestina dan Israel bahwa hal tersebut selalu dikaitkan dengan agama. Namun dalam film ini sama sekali tak menawarkan sisi agama yang menjadi konflik di antara mereka. Konflik dalam dongeng ini murni hanya bekerjasama politik dan merebut kembali tanah air yang telah dirampas oleh perampas. Seperti yang dikatakan oleh salah satu pembajak orang Palestina kepada teroris Jerman, ia yang mengatakan:
You're here because you hate your country, but I'm here because I love my country."
Itu artinya, teroris sama sekali tak ada hubungannya dengan agama atau orang yang beragama Islam.
Di selesai dongeng tertulis informasi bahwa:
- Perdana Menteri Yatzik Rabin dibunuh pada tahun 1995 oleh ekstrimis Yahudi sesudah menandatangi akad perdamaian antara Israel dan Yahudi.
- Tak usang setelahnya, Shimon Peres menjadi pendukung perdamaian dan bernegosiasi dengan Palestina. Ia wafat di usia senjanya pada tahun 2016.
- Tak ada perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina hingga ketika ini. Maret 2018.
This war will never end.
Nilai: 4/5
0 Comments