1. Kenali diri kau sendiri
Sebelum kau memilih kriteria pasangan, kau harus memahami dirimu terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan semoga kau mengetahui pasangan ibarat apakah yang sanggup membantu untuk berkembang. Silahkan renungkan. Apakah kau extrovert atau introvert? Apakah kau menyukai rutinitas yang sudah tersusun rapi atau sesuatu yang spontanitas? Apakah kau cenderung memakai perasaan atau kebijaksanaan dalam menuntaskan masalah? Setelah kau mengenali dirimu sendiri, kau menjadi tahu orang ibarat apa yang kau butuhkan dan sanggup menerimamu apa adanya. Tidak hanya itu, kau juga harus mempertimbangkan mengenai tujuan hidup yang ingin kau raih, dan kau sanggup mencari pasangan yang sanggup membantumu meraih tujuan tersebut.
2. Cari pasangan dengan huruf berbeda
Hal ini perlu dilakukan semoga kau mendapatkan korelasi yang seimbang. Namun, hal ini kembali lagi pada orientasi korelasi yang kau inginkan, jangka pendek atau jangka panjang? Jika kau menginginkan korelasi jangka pendek, mungkin kau akan sanggup merasa lebih nyaman bila bersama orang yang mempunyai karakteristik serupa denganmu. Namun, bila kau mengingkan korelasi jangka panjang, hal ini perlu dilakukan semoga pasanganmu sanggup mengimbangi kau dan juga semoga kau sanggup termotivasi untuk melaksanakan hal-hal baru. Selain itu, bagi kau yang menyukai tantangan, mencari pasangan dengan huruf berbeda akan menjadi suatu hal menarik bagimu, hidupmu akan menjadi lebih bervariasi dan berwarna.
3. Idealnya, masa pengenalan minimal 2 tahun
Mengapa? Jika kau rasa kau sudah menemukan seseorang yang sesuai dengan kriteriamu dan menurutmu ia sanggup membantumu meraih tujuan hidupmu, ada baiknya kau melaksanakan masa pengenalan atau berpacaran selama minimal 2 tahun. Selama 2 tahun, kalian akan melewati dua kali tanggal-tanggal penting, ibarat ulang tahun, hari jadi, atau hari-hari keagamaan. Pada tahun pertama, seseorang biasanya akan memperlihatkan sisi dirinya yang paling baik, ibarat menawarkan surprise pada hari ulang tahunmu dan menawarkan kado special ketika hari jadi kalian. Oleh alasannya itu tahun kedua diharapkan untuk melihat konsistensi orang tersebut dalam memperlakukanmu. Jika ternyata segala perlakuannya padamu pada tahun kedua masih sama dengan cara ia memperlakukanmu pada tahun pertama, maka berarti selama ini ia tidak hanya selalu memperlihatkan sisi terbaiknya saja, tetapi ia memang ialah orang yang terbaik untukmu.
4. Kecuali, punya ‘pegangan’ lain
Ada satu masa dimana kita sudah mulai yakin kita menemukan pasangan yang tepat. Saran saya sebelum kau melangkah lebih jauh, perhatikan variabel lain. Budaya di Indonesia sangatlah unik. Ketika menyangkut urusan hubungan, pasangan sulit untuk menjadi ‘idealis’. Dua faktor ini yang seringkali menjadi pegangan.
- Kecenderungan keluarga untuk ‘ikut campur’ dalam pengakuan pasangan hidup menjadi faktor yang dominan. Apalagi ketika kata ‘pernikahan’ disebutkan. Yang akan menikah tak hanya dua orang, tetapi seluruh keluarga. Masyarakat Indonesia sangat mengutamakan keluarga untuk segala keputusan yang diambil sehingga pertimbangan ini menuntut pembiasaan tersendiri terhadap kelangsungan hubungan. Sering mendengar penentuan tanggal menikah berdasarkan kalender budaya? (Saya sendiri mendengar hal ini sanggup beberapa kali sebulan). Sebelum saya memberi kesimpulan, saya beralih ke faktor kedua terlebih dahulu:
- Selain keterlibatan keluarga, Indonesia sebagai negara dengan agama yang beragam, yang seringkali dicampur dengan budaya juga, membuat setiap individu perlu melalukan pembiasaan terhadap dirinya sendiri dan bagaimana membuat keadaan yang sanggup ‘diterima’ oleh semua pihak.
Kesimpulannya ada baiknya kau sebagai individu mengetahui tujuan hidup kau sendiri terlebih dahulu, kemudian diskusikan dengan pasangan apakah kalian berada pada ‘buku’ yang sama. Pastikan ada sesuatu yang ‘dipegang’ dan saya yakin semua akan baik-baik saja.
semoga bermanfaat...
0 Comments