Pelukan yang seharusnya menenangkan jiwa dan mengobati seseorang yang terluka justru berakibat sebaliknya. Maisy Keetch gres berusia 7 tahun. Ia terlihat ceria ketika difoto di depan kamera. Namun di balik senyumannya itu, Maisy menyimpan sebuah derita alasannya ialah penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan harapan hidup yang sangat tipis. Maisy menderita Epidermolysis Bullosa, yang berarti lapisan kulit paling atasnya tidak melekat secara baik. Penyakit itu juga biasa disebut sindrom kupu-kupu alasannya ialah kulitnya sangat ringkih menyerupai sayap kupu-kupu.
Bahkan, sebuah pelukan saja dapat menyiksa gadis mungil ini. Sedikit saja sentuhan kulitnya bakal melepuh. Oleh alasannya ialah itu, seorang ibu juga harus bermain hati-hati dengan belum dewasa lainnya dan mempunyai harapan hidup hanya 30 tahun. Maisy, yang mengalami penyakit yang dikenal sebagai sindrom kupu-kupu alasannya ialah kulitnya ringkih menyerupai sayap serangga. Lengan Maisy juga selalu dibalut. Ia harus mengonsumsi obat selama hidupnya.
Sang ibu, Amy, dari London mengatakan, ia sudah mengatahui ada yang berbeda dari anaknya semenjak lahir. Maisy menjerit ketika keluar. Tangan mungilnya ditutupi tanda gelap dan lidahnya berwarna merah.
Ia menyampaikan ketika itu ia mati rasa pada awal mulanya, namun pada karenanya ia memahami dan menyadari bahwa bayinya itu sangat membutuhkan dirinya untuk dapat menguatkan sang bayi. Amy mempelajari bagaimana merawat putrinya itu dan memakaikan perban pelindung serta menawarkan tetes mata. Ia juga menyampaikan kepada putranya Hary, untuk ekstra hati-hati dengan adiknya. Amy mengaku, setiap pagi merupakan usaha yang berat. Maisy berdiri dengan lecet dan menjerit kesakitan tapi Amy tak dapat menawarkan pelukan untuk menghibur buah hatinya.
Suatu hari, Amy pernah berjalan-jalan dengan Maisy dengan memegang tangannya. Tiba-tiba saja ia tersandung dan manarik tangannya dan kulit Maisy menjadi terkelupas. Maisy sering menggunakan dingklik roda alasannya ialah kakinya kesakitan jikalau berjalan. Ia berguru untuk menciptakan kondisinya lebih baik. Dan belum dewasa di sekitarnya sudah diberitahu biar lebih hati-hati jikalau bermain dengannya.
Dia adakala bertanya, mengapa gadis-gadis lain mempunyai kulit halus dan saya tidak? Sulit tapi sang Ibu akan menyampaikan kepadanya, Tidak ada yang sempurna. Kita semua mempunyai kekurangan. Kamu berbeda tapi kamu masih cantik. Maisy bercita-cita menjadi hebat kecantikan jikalau besar nanti. Ia mempunyai semangat hidup yang besar. Amy sudah diperingatkan, harapan hidupnya sekitar 30 tahun. Tapi beliau mempunyai semangat juang jadi siapa yang tahu apa yang akan terjadi.
0 Comments