Ulasan Film: Pyewacket (2017)


Pyewacket merupakan film horor thriller Kanada. Film berdurasi kurang lebih satu jam dua puluh delapan menit ini disutradarai dan ditulis oleh Adam MacDonald. Pyewacket dibintangi oleh Nicole Muñoz dan Laurie Holden sebagai pemain utamanya. Film ini rilis di Toronto International Film Festival pada tahun 2017, sedangkan rilis di Amerika Serikat pada 23 Maret 2018.

Pyewacket menceritakan wacana seorang gadis remaja, leah (Nicole Muños), yang mengalami masa-masa muram sehabis maut ayahnya. Bukan hanya Leah yang mencicipi hal tersebut, ibunya, Mrs. Reyes (Laurie Holden) juga mengalami hal serupa, bahkan lebih jelek sebab banyak hal yang membuatnya tak sanggup melupakan suaminya. Hal itu menciptakan hubungan keduanya tak akur.

Tidak menyerupai Mrs. Reyes yang berusaha mengontrol emosionalnya, Leah justru mengatakan perilaku pendiam dan sedikit menjadi pemberontak. Kesukaannya pada hal-hal gothik, mistik, dan musik hard-core atau heavy metal telah membawanya pada teman-teman; Janice (Chloe Rose), Aaron (Eric Osborne), Rob (Romeo Carere), yang juga mempunyai kesukaan yang sama. Dan itu menciptakan Mrs. Reyes tak terlalu menyukainya.

Hubungan Leah dan ibunya semakin menyedihkan ketika Leah selalu pulang telat dan Mrs. Reyes selalu harus memarahinya. Dan di satu momen, Mrs. Reyes mengungkapkan bahwa sosok Leah sangat mengingatkan pada suaminya. Hal itu menciptakan Mrs. Reyes memutuskan untuk pindah rumah demi melupakan hal tersebut dan move on.

Sikap Leah semakin menjadi-jadi atas keputusan-keputusan ibunya yang tak sanggup ditentang meskipun hal itu untuk kebaikannya sendiri. Di rumah mereka yang baru, yang berada di sekitar hutan dan jauh dari tetangga, Leah masih sering pulang telat sampai sang ibu sedikit memperingatinya. Leah tidak terima dengan apa yang sudah dilakukan oleh Mrs. Reyes terhadapnya, kemudian berlari ke kamarnya mengucapkan "I wish you die" dengan penuh kemarahan.

Ide abnormal dan tak waras muncul di pikiran Leah. Dari buku gaib yang ditulis oleh penulis favoritnya, Rowan Dove (James McGowan), ia mempraktekkan salah satu pemujaan untuk membunuh ibunya sendiri.

Leah pergi ke hutan dengan membawa rontokan rambut ibunya, susu, semacam minyak, biji-bijian, pisau, dan seutas tali kecil. Pemujaan yang memanggil roh Pyewacket (Bianca Melchior) Leah lakukan dengan mengetuk-ngetuk watu ke pohon sebanyak tiga kali, mencampurkan semua materi yang ia bawa, kemudian ditambah dengan darahnya sendiri yang ia ambil dari tabrakan pisau di tangan kirinya. Sambil melaksanakan semua itu, Leah membaca mantra:

Darkness, I charge you with this sign mother in the night are mine. I teach you the mystery of rebirth work mysteries in Earth. Hear with my ears and speak with my tongue. Drawn to the heart and lip fire points to the fellowship ................... I envoke you and call upon you brought by seed and Earth. Hear with my ears and speak with my tongue. I invite you to came. I invite you to come."

Alur dongeng Pyewacket maju. Bagi saya, dongeng film horor ini cukup kalem. Jalan dongeng Pyewacket bukan tipikal film horor yang membuat penonton mengalami jump-shock. Tak ada penampakan atau pun musik yang seram sepanjang cerita, namun hanya sedikit di beberapa belahan dongeng saja. Meskipun begitu, hawa horor tetap terasa.

Melihat keseluruhan cerita, film ini lebih menyajikan dan bekerjasama dengan emosional stress berat yang dialami oleh aksara utama daripada dongeng supernatural itu sendiri.

Ada pesan moral yang saya dapatkan dari film ini. Yakni,
Pada ketika sedang murka atau kesal, sebaiknya sebisa mungkin mengontrol diri untuk tidak mengucapkan hal-hal jelek yang alhasil akan berakibat jelek pada diri sendiri.
Kata-kata,
Be careful about what you wish for. Someone might be listening."
yang Leah baca di salah satu toko merchandise pada ketika bersama ibunya, telah membuatnya menyerupai menyesal dan tak sanggup mencabut lagi kata-kata dan apa yang sudah ia perbuat.

Nilai: 4/5

Post a Comment

0 Comments