Ulasan Film: Office Uprising (2018)


Office Uprising merupakan film laga, komedi, horor Amerika. Film yang berdurasi kurang lebih satu jam tiga puluh menit ini disutradarai oleh Lin Oeding dan ditulis oleh Ian Shorr dan Peter Gamble Robinson. Office Uprising dibintangi oleh Brenton Thwaites, Jane Levy, Karan Soni, Zachary Levi, dan masih banyak lagi yang mendukung film ini. Film Office Uprising rilis di Amerika pada 19 Juni 2018.

Apa kesannya apabila orang-orang di kantor daerah dimana kita bekerja menjadi zombi? Hal itu lah yang terjadi pada Desmond Brimble, Samantha, dan Mourad di kantor daerah mereka bekerja.

Seorang akuntan, Desmond Brimble (Brenton Thwaites), bekerja di salah satu perusahaan senjata yang berjulukan Ammotech, Lubbock, Texas. Di hari dikala ia berusaha tak tiba terlambat dan membawa kartu ID nya, tiba-tiba ia menemukan kejanggalan di dalam kantornya. Seperti hari sebelumnya, sang bos, Adam Nusbaum (Zachary Levi), memanggil Desmond ke ruangannya. Tak usang sang bos meluapkan kemarahannya, Desmond menemukan salah satu karyawan perusahaan itu tewas dalam keadaan tengkurap dengan bacokan banyak pensil di sekujur belakang tubuhnya.

Melihat hal itu pastinya menciptakan Desmond sangat terkejut sedangkan sang bos nampak terlihat santai seolah merasa tak berdosa sambil memegang sebuah pensil yang sama yang tertancap di badan si mayat. Desmond yang stress berat memicu reaksi Adam Nusbaum. Ketika Adam Nusbaum marah, seluruh leher dan bab samping wajahnya mengeluarkan urat-urat yang berwarna merah keunguan.

Melihat reaksi sang bos yang tak terkontrol, Desmond menyelamatkan diri dengan melarikan diri keluar dari kantor sang bos. Namun bukan hanya bos nya yang bertingkah aneh, ternyata semua karyawan di kantor itu nampak sama dengan Adam Nusbaum. Mereka bertingkah menyerupai zombi.
Menelaah lebih jauh, mereka yang bermetamorfosis zombi telah mengonsumsi minuman kaleng Zolt yang berisi formula yang salah sampai menjadikan siapapun yang meminumnya akan menjadi zombi.

Desmond dengan cepat mencari Samantha atau Sam (Jane Levy), perempuan yang ia taksir. Sayangnya, Sam sudah meminum Zolt meskipun hanya sedikit. Ia berlaga hampir sama menyerupai yang lainnya, akan tetapi Desmond masih dapat mengendalikannya.

Satu lagi sobat kerja Desmond yang cukup akrab dengannya ialah Mourad, pria muslim keturunan India yang besar di Jakarta, Indonesia. Desmond mencarinya ke suatu ruangan, kemudian menyergapnya dengan mengatakan:
Desmond: "Have you had any Zolt?"
Mourad: "It's ramadan. I'm fasting, idi*t."
Desmond: "Oh. Right. Shiva and all that stuff. Shiva is the god of death."
Mourad: "That's Hinduism. Where do you go to school?"

Dialog tersebut menyerupai kalimat sarkastik sekaligus memberi pengetahuan wacana fatwa agama Islam.

Dan beruntung bagi Desmond bahwa ia masih mempunyai sobat yang masih benar-benar hidup.

Di dalam seluruh gedung Ammotech yang sudah berisi zombi, saling bunuh, dan cipratan darah ada dimana-mana, bersama Samantha yang sedikit terindikasi terkena "racun" Zolt namun masih kuat, cerdas, berani, dan lucu, serta Mourad yang sedikit penakut dan ragu alasannya tak ingin membunuh orang, Desmond berjuang melawan "kebuasan" para zombi, terutama bos nya sendiri, Adam Nusbaum.

Di awal menonton film ini, saya masih meraba-raba isi ceritanya. Jalan dongeng nampak sangat random. Namun di menit dua puluh sekian, titik dilema mulai terang dan terang. Setelahya, kelucuan, keseruan, kekonyolan, dan tabrak film ini mengisi rangkaian dongeng film ini.

Cerita Office Uprising membawa penonton ingin tau siapa yang melaksanakan pembuatan formula minuman tersebut, apa motifnya, dan apakah Samantha akan selamat dari perubahan dirinya yang normal kemudian bermetamorfosis zombi?

Rasanya menyenangkan melihat akting Brenton Thwaites memainkan abjad Desmond Brimble di film ini. Karakter tersebut berbeda sekali dengan abjad yang ia mainkan di film The Giver (2014). Dalam film ini, bagi saya, Brenton Thwaites lebih cute, keren, lucu, tanpa menghilangkan wajah kalemnya.

Well, secara keseluruhan, dengan bobot dongeng yang tak terlalu berat, film ini sangat menghibur.

Nilai: 4/5

Post a Comment

0 Comments