kembang kertas (zinnian elegans) biasanya dapat kita jumpai di pekarangan rumah sebagai tumbuhan hias/ ditaman-taman. terkadang bunga ini juga digunakan sebagai bunga potong mirip halnya bunga mawar. tumbuhan ini berasal dari meksiko, dan menyukai tempat-tempat yang terbuka yang terkena sinar matahari. sanggup kita temukan hingga ketinggian 1400 m diatas permukaan laut. dan dikala berbunga, kembang kertas biasanya merontokkan daunnya.
Klasifikasi tumbuhan kembang kertas:
- terna menahun, tumbuh tegak dan berambut kasar.
- pengembangbiakkan dengan biji.
- tinggi sekitar 30-50 cm.
- bentuk bunganya mirip bunga aster, dengan warna yang majemuk mirip merah muda, merah tua, kuning, dan biru keunguan.
- berdaun tunggal, yang letaknya berhadapan, bentuknya memanjang, dengan ujung yang runcing, tepi rata, pangkal memeluk batang, tulang daun melengkung, dan berwarna hijau.
Familia: Asteraceae (compositae)
Nama daerah: Kembang kertas, dan Kembang ratna.
Nama asing: Zinnia, dan Bai ri zhik.
Efek farmakologis & sifat kimiawi:
sejuk, tawar, mempunyai kegunaan sebagai peluruh kencing (diuretik), dan antiradang (antiinflamasi).
Bagian yang dipakai: seluruh tumbuhan.
Dosis pemakaian:
1. Pemakaian luar:
- Payudara bengkak: herba kembang kertas dihaluskan, ditambah jus pengecap buaya (aloe vera), aduk, kemudian dioleskan pada bab yang sakit.
- Bisul (furunculus) dan sakit pada puting (papilla mammae): daun kembang kertas secukupnya dicuci hingga bersih, kemudian dioleskan pada bab badan yang sakit.
2. Pemakaian dalam:
- Gangguan buang air kecil: 30 gr kembang kertas, dan 30 gr daun sendok (plantago mayor), direbus dengan memakai air 500 cc hingga tersisa 250 cc, disaring, kemudian diminum airnya selagi masih hangat.
- Disentri alasannya panas dalam: 30 gr kembang kertas, 30 gr patikan kebo (euphorbia hirta), dan gula secukupnya, direbus dengan memakai air 400 cc hingga tersisa 200 cc, saring, kemudian diminum airnya selagi masih hangat.
- Batuk rejan (pertussis): 70 gr kembang kertas yang masih segar, rebus dengan memakai air 400 cc dengan api yang mendidih. kemudian kecilkan api dan rebus kembali selama 10 menit, saring, tambahkan gula kerikil dan diminum selagi masih hangat. lakukan 1-2x sehari.
Ket: Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter..
Terima kasih telah membaca artikel ini, biar bermanfa'at.
0 Comments