Kembang sepatu sungsang (Hibiscus schizopetalus) |
Tumbuhan kembang sepatu sungsang (Hibiscus schizopetalus) ini berasal dari Afrika dan biasanya sanggup kita jumpai sebagai pagar di pedesaan-pedesaan/ sebagai tanaman hias di pekarangan rumah yang hanya sanggup tumbuh didaerah yang beriklim tropis. Kembang sepatu sungsang memiliki ciri fisik sebagai berikut:
- Habitus perdu, tegak dengan tinggi sekitar 2-4 m.
- Bunga keluar dari ketiak daun yang letaknya menggantung ke bawah.
- Tangkai bunga mempunyai panjang 8-16 cm.
- Mahkota bunga menekuk ke atas dan mempunyai bentuk yang sangat khas ialah bercangap menyirip rangkap dengan taju sempit dan berwarna merah cerah dengan pangkal merah tua.
- Memiliki daun tunggal yang bertangkai dan berbentuk oval dengan tepi bergerigi, dengan ujung dan pangkal yang runcing. Panjang daun sekitar 2-12 cm dan lebar 1-7,5 cm yang tumbuh diujung ranting.
- Bakal buah dari kembang sepatu sungsang ini beruang lima, dengan pengembangbiakkan melalui setek/ biji.
- Kembang sepatu sungsang mempunyai tabung benang sari lemas dengan panjang 8-9 cm.
Klasifikasi dari Tanaman kembang sepatu sungsang:
Nama asing: Tiau ten hua (T)
Nama daerah: Kembang wora-wari, kembang lampu, kembang enting-enting, dan kembang sepatu.
Bagian yang dipakai: Daun
Sifat kimiawi dan efek farmakologis: antiradang (antiinflamasi), menumbuhkan sel-sel baru, mengeluarkan nanah, dan menghilangkan pembengkakan.
Dibalik kecantikannya ternyata tanaman kembang sepatu sungsang ini mempunyai beberapa khasiat untuk kesehatan.
Berikut Cara Pemakaian dari kembang sepatu sungsang:
1. Pemakaian Luar:
- Radang kulit bernanah (Pioderma): Siapkan bunga dan daun kembang sepatu sungsang secukupnya yang sebelumnya telah dicuci hingga bersih, lalu + bubuk sambiloto kering (Andrographis paniculata) + daging pengecap buaya (Aloe vera). Semua materi ditumbuk hingga halus, kemudian dioleskan pada bab kulit yang sakit. Lakukan secara teratur.
- Bisul (Furunculus): Cucilah hingga higienis kemudian ditumbuk hingga halus daun kembang sepatu sungsang secukupnya + kaktus (Opuntia dilenii) yang sebelumnya telah dikupas. Kedua materi dihaluskan, kemudian ditempelkan pada bisul.
2. Pemakaian Dalam:
- Rematik arthritis, radang persendian: Sediakan bahan-bahan sebagai berikut; 30-60 gr daun beserta bunga kembang sepatu sungsang yang masih segar + 30 gr kembang pukul empat yang masih segar (Mirabilis jalapa) + 70 gr pengecap buaya (Aloe vera) + 20 gr temulawak (Curcuma xanthorhiza), dan 15 gr jahe merah (Zingiber officinale). Semua materi direbus dengan menambahkan 700 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring, kemudian tambahkan gula merah secukupnya dan minumlah selagi masih hangat.
- Radang kulit (Pioderma): Siapkan 60 gr daun beserta bunga kembang sepatu sungsang kemudian dicuci hingga higienis kemudian direbus dengan menambahkan air sebanyak 300 cc hingga tersisa 150 cc. Sisa air 150 cc tersebut ditambahkan kedalam 200 cc jus wortel (Daucus carota), masak hingga mendidih kemudian diminum kalau sudah hangat. Lakukan secara teratur.
- Abses: Sediakan 30-60 gr daun beserta bunga kembang sepatu sungsang + 30 gr krokot yang masih segar (Portulaca oleraceae) + 60 gr jail (Coix lacryma-jobi) yang telah direndam terlebih dahulu, kemudian semua materi direbus dengan menambahkan 700 cc air hingga tersisa 300 cc air. Saring, kemudian diminum airnya selagi masih hangat.
- Menghilangkan pembengkakan dan peradangan: Sediakan 30-60 gr daun beserta bunga kembang sepatu sungsang yang masih segar + 40 gr sambiloto (Andrographis paniculata) + 30 gr krokot yang masih segar (Portulaca oleraceae) + 60 gr herba kembang pukul empat (Mirabilis jalapa). Semua materi dicuci hingga higienis kemudian direbus dengan menambahkan 1 Liter air hingga tersisa setengahnya. Saring, kemudian airnya diminum untuk 2 x sehari @ 250 cc.
- Radang ginjal (Nephitis): Sediakan 30-60 gr daun beserta bunga kembang sepatu sungsang yang masih segar + 60 gr akar alang-alang (Imperata cylindrical) + 60 gr kulit semangka. Semua materi direbus dengan menambahkan 1 liter air hingga tersisa 500 cc air. Setelah airnya hirau taacuh kemudian disaring dan diminum untuk pemakaian 2 kali sehari, @ 250 cc.
Catatan:
- Wanita hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi air rebusan kembang sepatu sungsang ini.
- Untuk penyakit berat, sebaiknya tetap konsultasikan ke dokter.
- Setiap pengobatan dilakukan secara teratur.
0 Comments