Kebiasaan orang Jepang yang unik diantaranya ialah membungkuk hampir di setiap saat, menyerupai pada dikala bertemu dengan kerabat, berkenalan, meminta maaf, menyampaikan permisi bila ingin berjalan melewati orang yang lebih tua, bahkan ketika mengangkat telepon, mereka juga akan mengangguk sedikit.
Kebiasaan orang Jepang ini ialah suatu keharusan bagi orang Jepang dan sudah diajarkan sejak mereka kecil. Membungkuk yang menjadi ciri khas orang Jepang atau yang disebut dengan ojigi ini ternyata bukanlah sekedar membungkukkan badan saja, melainkan juga terdapat sebuah hukum tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan, serta kepada siapa bungkukan itu ditujukan.
Jika mengangguk pelan, biasanya dilakukan apabila bertemu dengan teman, keluarga, ataupun para tetangga. Dan bagi mereka yang mempunyai strata kedudukan yang lebih tinggi, anggukan ini biasanya dipakai untuk membalas anggukan yang diberikan.
Dan bila membungkuk salam, berarti merupakan sebuah cara formal untuk memberikan salam kepada sahabat ataupun rekan kerja yang kita kenal, namun tak terlalu dekat. Lalu juga ada membungkuk hormat, yang berarti disampaikan untuk memberikan rasa hormat kepada atasannya di kantor ataupun kepada orang yang lebih tua.
Juga ada istilah membungkuk hormat tertinggi. Ini ialah cara orang Jepang untuk menghormati orang yang mempunyai jabatan atau status social yang sangat tinggi, contohnya penghormatan kepada Kaisar Jepang.
Dan yang terakhir, juga ada membungkuk berlutut, Ini ialah cara membungkuk, yang mempunyai artian paling dalam. Biasanya dilakukan oleh orang Jepang sebagai seruan maaf alasannya sudah melaksanakan kesalahan yang sangat fatal akibatnya, sebut saja menyerupai telah melaksanakan tindak pembunuhan kepada seseorang. Namun, bukan untuk itu saja, membungkuk berlutut ini juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan orang Jepang kepada raja-raja mereka pada jaman dahulu kala.
Jadi, apabila sanggup kita simpulkan, semakin dalam bungkukan orang Jepang yang dilakukannya tersebut, maka akan semakin besar pula makna yang terkandung di dalamnya, baik itu sebagai tanda hormat ataupun untuk seruan maaf yang mendalam.
0 Comments