Kacapiring (Gardenia augusta) |
Bunga Kacapiring (Gardenia augusta) berasal dari Tiongkok, dan kini sudah dapat kita jumpai di Asia tenggara. biasanya tumbuh disekitar kawasan pegunungan mulai dari ketinggian 400m diatas permukaan laut. bunga kacapiring banyak dijadikan tumbuhan hias, alasannya bunganya yang indah dan baunya yang harum. banyak dijadikan pula sanggul yang digunakan oleh perempuan di beberapa daerah, juga sering dijadikan bunga potong/ hiasan rumah. Ekstrak bunganya yang beraroma wangi sering dijadikan wangi-wangian dan materi pembuatan minyak rambut. dapat dikembangbiakan dengan melalui pencangkokan, seteng batang, atau biji.
Habitus perdu tahunan, tinggi sekitar 1-2 m, tegak, daunnya berkarang tiga/ berhadapan, tangkainya pendek, berbentuk oval dengan ujung dan pangkal yang runcing, licin dan tebal menyerupai kulit, dibagian atasnya mengkilap, berwarna hijau tua, dengan panjang sekitar 4,5-13 cm, lebarnya 2-5 cm. bunganya tunggal dengan bentuk mahkota menyerupai terompet dan tersusun melingkar, dengan tangkai pendek, berwarna putih, berbau harum, biasanya muncul dari ujung batang/ ranting. buahnya berwarna kuning, bentuknya menyerupai bundar telur dengan kulit tipis dan mempunyai banyak biji.
Sinonim: Gardeni jasminoides, gardenia grandiflora, gardenia florida.
Familia: rubiaceae
Nama daerah:
- Jawa: ceplok piring (jawa), peciring, cepiring, kacapiring (sunda, jawa).
- Sumatra: rajaputih (aceh), sangkapa (melayu), kacapiring, meulu bruek.
- Nusa tenggara: jempiring
Nama asing: pud sorn, gardenia jasmine, rosal, gardenia, san tze che, bunga cina, kaapse jasmijn, cape jasmine, jasmine du cap.
Kandungan kimia: Mengandung uap minyak, diantaranya linalool, gardenin, crocetin, scandosida, crosin,b-sitosterol, gardenosida geniposida, genipin-I-glucoside, dan styrolyl asetat.
Sifat kimia dan dampak farmakologis: Pahit, sedikit asam, dingin, berguna sebagai antiradang (antiinflamasi), antibiotik, membersihkan darah, menurunkan demam (antipiretik), dan mencegah pembekuan darah.
Dosis pemakaian:
1. Pemakaian luar:
- perut kembung & panas pada bawah umur alasannya gangguan pencernaan (disoensia): 9 gr biji kacapiring mentah dihaluskan, ditambahkan sedikit tepung terigu dan putih telur, aduk hingga rata, dibuat tipis, kemudian ditempelkan pada pusar.
- Bisul di kepala pada anak kecil: buah kacapiring yang mentah dihaluskan, kemudian campurkan dengan putih telur, aduk hingga rata kemudian oleskan pada bisul.
- herpes simplek: buah kacapiring mentah, disangrai hingga kering, kemudian digiling hingga bubuk,dicampur dengan jus pengecap buaya (aloe vera), aduk rata, kemudian oleskan pada bab yang sakit.
- luka memar alasannya jatuh/ terpukul: 15 gr biji kacapiring & 15 gr jahe (zingiber officinale), dicuci dan dihaluskan, aduk hingga rata, kemudian tempelkan pada bab yang sakit.
- luka bakar: buah kacapiring dihaluskan, tambah sedikit air, aduk hingga rata, kemudian oleskan pada bab yang sakit.
- kesekeo: buah kacapiring secukupnya ditumbuk kasar, campur dengan air hangat, aduk rata, kemudian dioleskan pada bab yang sakit, dan ditutup dengan kain.
2. Pemakaian dalam:
- radang jalan masuk nafas (bronkhitis): 30-60 gr akar kacapiring & 10 gr jahe merah (zingiber officinale) direbus dengan memakai air sebanyak 500 cc hingga air tersisa 250 cc, disaring kemudian diminum airnya.
- sakit gigi: 9 gr buah kacapiring yang kering direbus dengan air 400 cc hingga tersisa 200 cc, saring kemudian airnya diminum selagi masih hangat.
- demam alasannya angin dan panas: 9-12 gr buah kacapiring kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring kemudian kemudian airnya diminum.
- batuk (tusis) alasannya gangguan paru-paru: 3 kuntum bunga kacapiring, dicuci dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, sehabis hambar kemudian airnya diminum.
- buang air besar mengandung darah: 30 gr buah kacapiring disangrai hingga hitam, kemudian dihaluskan hingga bubuk, diseduh dengan air mendidih. minum selagi hangat.
- kencing manis (diabetes mellitus): 30 gr daun kacapiring, 30 gr daun alpukat, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum sekaligus, lakukan setiap hari secara teratur.
- jantung berdebar keras (palpitasi): 30 gr daun kacapiring muda, 30 gr daun sembung manis (blumea balsamivera), 25 buah buni masak (antidesma bunius), 1 jari kayu manis (cinamomum burmani), 10 gr jahe (zingiber officinale) dan 30 gr gula enau (arenga pinnata), dicuci dan dipotong-potong, kemudian direbus dengan memakai 800 cc air hingga tersisa 400 cc. kemudian kemudian diminum airnya sehabis dingin, diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
- mimisan (epistaxis): 30 gr buah kacapiring (untuk bawah umur 10 gr), disangrai, dan 20 gr umbi anggrek tanah direbus dengan memakai air 500 cc hingga tersisa 250 cc, disaring kemudian diminum airnya.
- mata merah: 10 gr buah kacapiring kering & 50 gr akar alang-alang (imperata cylindrical), dicuci dan direbus dengan memakai 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring kemudian diminum airnya.
- menambah nafsu makan (stomakik): 5-10 daun kacapiring dicuci higienis & dihaluskan kemudian diseduh dengan memakai air mendidih 200 cc, diamkan sebentar, tambahkan madu/ gula aren (arenga pinnata) secukupnya , diminum airnya, lakukan 1 kali sehari.
- lambung panas: 20 biji kacapiring disangrai hingga hitam, kemudian direbus dengan air secukupnya, tambahkan sedikit jahe (zingiber officinale), kemudian diminum airnya.
- kencing mengandung darah (hematuria): 60 gr buah kacapiring & gula kerikil secukupnya direbus dengan memakai air 500 cc hingga tersisa 250 cc kemudian diminum airnya.
- demam disertai mengigau: 30-60 gr akar kacapiring, dicuci dan direbus dengan air 500 cc hingga tersisa 250 cc, sehabis hambar kemudian airnya diminum.
- sariawan (aphthae): 30 gr daun kacapiring & 15 gr daun saga (abrus precatorius) dicuci dan ditumbuk hingga halus, tambahkan air masak 200 cc kemudian disaring, tambahkan 400 cc madu kemudian diminum 2x dalam sehari.
- demam, meriang: 30 gr daun kacapiring dicuci & direbus dengan memakai air sebanyak 400 cc hingga tersisa 200 cc kemudian disaring, tambahkan gula pasir secukupnya, diaduk rata, kemudian diminum airnya.
- disentri yang disertai darah dan lendir: 30-60 gr akar kacapiring & gula kerikil secukupnya direbus dengan memakai 500 cc air hingga tersisa 200 cc kemudian diminum airnya.
- kejang jantung (angina pectoris): 30 gr daun kacapiring, 30 gr daun sembung (blumea balsamifera), 15 gr daun yang kuasa (gynura segetum) & 30 gr daun enau (arenga pinnata), dicuci dan dipotong-potong seperlunya kemudian direbus dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc, sehabis hambar kemudian disaring kemudian diminum untuk 3x dalam sehari @100 cc air.
- muntah darah (hematemesis): 9 gr buah kacapiring kering & 60 gr akar alang-alang (imperata cylindrica) direbus dengan memakai air 500 cc hingga tersisa 250 cc kemudian diminum airnya.
- sakit kuning (jaundice): akar kacapiring direbus kemudian diminum airnya.
- balita 3-4 tahun: takaran 20 gr
- anak-anak 5-7 tahun: 30 gr
- anak-anak 8-10 tahun:45 gr
- anak-anak 11-15 tahun: 60 gr
- diatas 16 tahun: 90 gr.
Catatan:
- umbi anggrek tanah dapat dibeli di toko obat tionghoa
- tidak dianjurkan untuk yang lemah limpanya
- setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk hasil yang lebih maksimal, untuk penyakit serius tetap konsultasikan ke dokter.
terima kasih telah membaca artikel ini, mudah-mudahan bermanfa'at...Amiin
0 Comments